Rabu, 06 Januari 2010

Art Nouveau


Art Nouveau adalah sebuah gaya seni internasional yang mencakup seni, arsitektur bangunan, dan desain, yang mencapai kepopularitasan pada abad 20. karakteristik yang menonjol pada gaya art nouveau adalah sangat berdekorasi tinggi, bergelombang, yang seringkali digambarkan dengan lekuk bentuk kurva bunga yang meliuk-liuk atau motif tumbuhan lain. Nama art nouveau sendiri berasal dari atau diambil dari nama sebuah toko di Paris, Maison de’l Art Nouveau, yang dibuka pada tahun 1895 oleh Siegfried Bing.
Nama art nouveau yang diambil dari nama sebuah toko di Paris, di Eropa, aliran ini menggunakan beberapa nama sebagai berikut.

• Di Jerman : Jugendstil (gaya muda) dari nama sebuah majalah Die Jugend.
• Di Austria : Vinna Secession
• Di Italia : Stile Liberty
• Di Spanyol : Modernista
• Di Inggris : Glassgow School
Pada dasarnya, aliran ini muncul sebagai sebuah reaksi terhadap industrialisasi dan gaya mesin yg dianggap menghilangkan sifat manusiawi dalam seni dan pembuatan barang-barang kebutuhan manusia. Oleh karena itu, ukiran dan uliran flora yang dibuat juga cenderung tampil berlebihan untuk menekankan keterampilan yang sifatnya sangat emosional.
Pada waktu itu, karya art nouveau digunakan pada semua peralatan rumah tangga seperti dalam furniture, peralatan perak atau logam, peralatan memasak, perhiasan, dll. Selain itu, gaya art nouveau ini juga digunakan dalam ilustrasi buku serta berbagai barang cetakan.
Dan meskipun pada waktu itu, style art nouveau ini dimulai dari Paris, pada kenyataannya, tidak begitu sukses di negaranya sendiri. Akan tetapi, Paris Metro yang didesain oleh Hector Guimard di tahun 1899-1900 merupakan salah satu bangunan arsitektur terkenal di Paris yang terinspirasi gaya art nouveau.


Gaya art nouveau mengalami puncak kejayaannya pada tahun 1890-1905. Salah satu lukisan pertama yang terinspirasi dari gaya art nouveau ini terdapat di Roquetaillade castle. Lukisan Viollet le-Duc ini disimpan di puri tersebut pada tahun 1850, dan walaupun pada awal pembuatannya dimaksudkan untuk kebangkitan gaya gothic, tapi lukisan ini adalah merupakan contoh murni atau contoh awal gaya art nouveau – alur tumbuhan dan warna.
Gerakan pertama atau karya art nouveau pertama di tahun 1880 adalah desain cover buku Arthur Mackmurdo, yang menggunakan pengerjaan tangan full, yang diterbitkan pada tahun 1883.


Tokoh-tokohnya adalah Charles Rennie Mackintosh (Inggris), Henry Van de Velde (Austria), seorang arsitek Antoni Gaudi (Spanyol). Gaya art Nouveau pada awalnya dimaksud sebagai sebuah seni yang dapat dinikmati oleh orang kebanyakan (popular art) namun dalam kenyataannya lebih banyak diterapkan dalam seni dan barang-barang untuk konsumsi orang-orang kaya.
Berbagai penemuan dan perkembangan teknologi yang memiliki peran penting dalam kehidupan manusia, pada akhirnya akan mempengaruhi pula kehidupan sosial-budaya serta kondisi psikologisnya, termasuk juga rasa akan keindahan yang terungkap dari munculnya berbagai aliran dalam seni. Munculnya berbagai aliran dalam seni ini kemudian diapresiasi dan mempengaruhi pula rasa estetis masyarakat luas. Oleh karena itu, untuk memahami perkembangan desain, tidak lepas dari bagaimana perkembangan seni dan berbagai aliran seni yang muncul. Menjelang dan selama munculnya Revolusi Industri, bermunculan pula berbagai aliran seni lain selain art and craft movement dan art nouveau di atas.
Revolusi industri tidak saja menimbulkan reaksi pemikiran dan gerakan seni dan kriya yang menolak, tetapi juga bidang profesi baru yang pada awalnya disebut seni terapan. Hal ini terjadi sejalan dengan kebutuhan dunia industri akan sarana promosi. Media promosi yang efektif pada saat itu adalah media poster.
Poster adalah media promosi yang relatif paling sederhana. Media poster diciptakan sebagai sarana komunikasi untuk orang banyak di tempat umum dan terbuka. Untuk kebutuhan itu, maka poster harus memiliki ukuran yang lebih besar dan penampilan yang menarik perhatian dari orang yang sedang berjalan.
Kebutuhan ini menyebabkan berkembangnya tipografi dari sekedar huruf yang berukuran kecil untuk mencetak buku dengan tinta hitam. Pada awalnya, karena teknik fotografi pada saat itu belum bisa dicetak dalam ukuran besar dan jumlah banyak, maka dibutuhkan keahlian melukis dari para seniman.
Para seniman membuat poster dengan teknik Lithografi, yaitu menggambar di atas batu Litho di mana satu warna digunakan satu lempeng batu sehingga untuk satu poster dapat menggunakan hingga 15 lempeng batu Litho. Cetak Lithografi memungkinkan poster dicetak dengan gambar dan huruf (walaupun ditulis secara manual) berukuran besar dan warna yang menarik. Dengan kata lain, menurut Hollis, teknik cetak Litografi memungkinkan seniman membuat huruf secara bebas tanpa terikat dengan cetakan huruf yang telah ditentukan.
Salah satu seniman poster yang memadukan dengan baik proses produksi secara industri maupun estetis pada saat itu adalah Jules Cherret. Sejak tahun 1866 studio Cherret dan percetakannya menghasilkan poster secara mandiri. Gaya yang populer pada saat itu adalah penggambaran figur tunggal dan kata-kata judul yang minim. Citra dari produk yang hendak dijual, apakah sebagai presentasi obyektif maupun simbolis, jarang digunakan.
Para seniman pada saat itu hanya mementingkan daya tarik estetis, misalnya dengan cara menampilkan figur wanita. Selain Cherret, seniman lainnya adalah Piere Bonnard, Henri de Toulouse-Lautrec. Pada saat art nouveau berkembang, gaya poster dipengaruhi oleh ornamen-ornamen floral tersebut. Misalnya poster untuk rokok job, karya seniman Cekoslovakia Alpons Mucha. Pengaruh art nouveau terlihat dari poster yang dipenuhi oleh ornamen flora dan tanpa dimensi ruang, gambar bersifat datar. Secara keseluruhan gaya art nouveau itu memperlihatkan desain yang memiliki perpaduan gambar, tipografi, dan ornamen dekoratif yang berirama.
Daftar Pustaka
Adityawan, Arief, Tinjauan Desain dari revolusi industri hingga post modern, Jakarta, Universitas Tarumanagara UPT penerbitan, 1999, 15-17.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar